Rabu, 03 Februari 2016

HIV/AIDS

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS, sindrom imunodefisiensi didapat) adalah kondisi di mana seseorang mengalami berbagai infeksi akibat destruksi progresif sel-sel sistem imun oleh human immunodeficiency virus (HIV, virus imunodefisiensi manusia). AIDS mencerminkan infeksi stadium akhir oleh HIV. Seseorang yang terinfeksi HIV mungkin bebas gejala selama bertahun-tahun, meskipun virus secara aktif menyerang sistem imun. Dalam dua dekade setelah lima kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, 22 juta orang telah meninggal karena AIDS. Di seluruh dunia, 35-40 juta orang saat ini sedang terinfeksi oleh HIV.



Penularan HIV:
Karena HIV terdapat di darah dan beberapa cairan tubuh, virus ini paling efektif ditularkan (disebarkan dari satu orang ke orang lain) melalui tindakan atau praktek yang melibatkan pertukaran darah atau cairan tubuh antar-orang. HIV ditularkan dalam semen atau cairan vagina selama hubungan kelamin vagina, anus, atau oral yang tidak dilindungi (tanpa kondom). HIV juga ditularkan melalui kontak langsung darah-ke-darah, seperti terjadi pada pemakai obat intravena yang berbagi jarum hipodermik atau petugas kesehatan yang mungkin secara tak-sengaja tertusuk oleh jarum hipodermik yang tercemar HIV. Selain itu, HIV juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya saat persalinan atau menyusui.
Kemungkinan menularkan atau tertular oleh HIV selama hubungan seks per vagina dapat sangat dikurangi – meskipun tidak dapat sama sekali dihilangkan – oleh pemakaian kondom lateks. Program kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk mendorong pemakai narkoba suntik untuk tidak berbagi jarum terbukti efektif untuk menahan peningkatan infeksi HIV baru pada populasi ini. Juga, memberikan obat tertentu kepada wanita terinfeksi-HIV yang hamil sangat mengurangi risiko penularan virus kepada bayi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar